Sabtu, 19 Januari 2013

Balita Penderita Kanker Mata Butuh Bantuan

Iqror Khasyatullah, balita berumur tiga tahun ini tak sedikitpun terlihat sedih. Padahal, anak pasangan Sugeng (49) dan Ulufi Winarsih (35) warga RT 1 RW 1 Desa Slawi Kulon,  Kabupaten Tegal, men­derita kanker mata sejak Agustus 2012 lalu.
Iqror telah mendapatkan pela­yanan kesehatan secara gratis, namun untuk biaya pengobatan sehari-hari, keluarga masih butuh uluran tangan dermawan.
Saat kedatangan sejumlah wartawan, Iqror sempat ketakutan dan menangis. Namun, setelah dijelaskan oleh ibunya, Iqror malah berusaha mengakrabkan diri dan mengajak bercanda. ’’Tadi, Iqror takut dibawa ke rumah sakit lagi,’’ kata Ulufi.
Kendati mata Iqror sudah tidak bisa melihat setelah divonis dokter menderita kanker mata, anak yang sebelumnya didiagnosa menderita penyakit anemia itu seolah tak mau menyerah. Bahkan, Iqror menganggap dirinya masih bisa melihat. ’’Kalau berjalan tidak mau digandeng. Dia (Iqror-red) bermain layaknya seperti anak yang bisa melihat,’’ ujar Ulufi yang kerap dimarahi Iqror kalau menangisi penderitaan anaknya itu.
’’Kalau umi (ibu-red) mena­ngis, Iqror juga ikut menangis,’’ kata Iqror dengan lugunya.
Semangat Iqror untuk cepat sembuh sangat tinggi. Iqror tak pernah mengeluh dengan penyakit yang dideritanya sekarang. Namun, Iqror selalu menangis saat akan dibawa ke rumah sakit. Iqror agaknya bosan dengan suasana rumah sakit yang dijalaninya selama ini.
’’Iqror ingin cepat sembuh agar bisa naik pesawat terbang,’’ ucap Iqror yang tertawa lepas saat bermain lampu senter.
Sugeng menjelaskan, Iqror lahir normal layaknya anak-anak yang lain. Namun, sejak Agustus 2012 anaknya kerap bolak-balik ke rumah sakit karena kerap kekurangan darah.
Bola Mata Membesar
Dokter sempat bingung dengan kondisi anaknya, sehingga dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Hasilnya, Iqror didiagnosa menderita kanker mata. Sejak saat itu, anaknya mengalami perubahan di mata dan kepalanya.
Kepala dan bola mata Iqror terus membesar, bahkan bola matanya seolah-olah akan keluar. ’’Iqror harus menjalami kemoterapi. Ini sudah berjalan tiga kali, padahal membutuhkan delapan kali untuk kemoterapi,’’ kata Sugeng yang keseharian bekerja serabutan itu.
Dijelaskan, biaya perawatan selama ini ditanggung pemerintah dengan menggunakan Ja­minan Kesehatan Daerah (Jam­kesda)
Salurkan donasi untuk Iqror Khasyatullah melalui Komunitas Sosial Pin Merah. Semoga dengan donasi yang anda berikan dapat meringankan beban. Informasi Donasi Ardi 085786669953
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Pin Merah 2013 - Hak Cipta Undang-Undang.
Komunitas Pin Merah
Jalan Kapitten Pattimura Perum BWB I,
Kabupaten Pekalongan, Jateng 51152
Donasi Info : 085786669953